Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo


Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang terus berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap permasalahan sampah. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang meningkat membuat volume sampah terus bertambah setiap tahunnya. Menyadari hal itu, pemerintah daerah bersama masyarakat mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang menekankan peran aktif warga sejak dari sumbernya.

Kesadaran Kolektif untuk Lingkungan Bersih

Program ini berangkat dari kesadaran bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Warga didorong untuk memilah sampah organik dan anorganik sejak di rumah tangga, sekolah, maupun tempat usaha. Melalui pelatihan dan pendampingan yang rutin, masyarakat diajak memahami nilai ekonomi dari sampah serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Banyak desa di Sukoharjo telah membentuk Bank Sampah sebagai wadah menabung sampah anorganik. Warga dapat menukar sampah plastik, kertas, atau logam dengan nilai rupiah. Sistem ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas

DLH Sukoharjo berperan aktif dalam memberikan dukungan teknis dan fasilitas. Misalnya, penyediaan alat pencacah kompos untuk sampah organik, tempat penampungan sementara, serta pengangkutan terjadwal. Pemerintah juga menggandeng komunitas peduli lingkungan untuk melakukan edukasi dan kampanye sosial, seperti kegiatan Gotong Royong Bersih Desa dan Gerakan Jumat Resik.

Salah satu inovasi menarik adalah penerapan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di beberapa kecamatan. Melalui TPS3R, sampah yang dikumpulkan dapat diolah kembali menjadi bahan berguna, seperti pupuk kompos dan kerajinan daur ulang.

Menuju Sukoharjo Bebas Sampah

Dengan dukungan masyarakat yang semakin sadar dan aktif, Kabupaten Sukoharjo menargetkan terwujudnya daerah “Zero Waste Community”. Upaya ini sejalan dengan agenda nasional dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Keberhasilan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Sukoharjo membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal kecil — dari rumah masing-masing. Jika semua warga terus berpartisipasi, maka impian untuk menjadikan Sukoharjo sebagai kabupaten yang bersih, hijau, dan sehat bukanlah sekadar wacana, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan bersama.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *